Posted by : Putra Pradana
Kamis, 15 November 2018
Paling tidak, aku pernah Menggilaimu diantara ribuan bahkan milyaran pasang mata digalaksi ini.
Menjadikanmu Matahari tempat rinduku Berotasi
Hingga hanya namamu yang berada diatas langit-langit doa.
membuat malaikat sibuk Memunguti semua semogaku untuk dihadapkan pada Tuhan.
selepas pergimu, aku hanya akan sibuk meramu doa terbaik untukmu, sebab rinduku tlah kulucuti.
lalu kumakamkan diatas pusaran potret kenangan kita,
ia tidak lagi menemaniku, aku enggan menjadi pendosa ulung yang terus merinduimu.
hanya tuhan yang mampu menjawab pertanyaanku perihal pergimu.
suatu saat akan ada utusan bernama Waktu.
Aku percaya Waktu adalah kendaraan yang tak pernah bisa dihentikan.
Mampu melukai namun juga mampu mengobati.
Mampu mengukir Namun juga Mampu menghapus.
Jika saat ini Waktu Menghampiriku Lalu menggoreskan Luka, aku hanya perlu menepi sejenak.
menunngu waktu kembali untuk mengobati, kemudian, menghapus bekasnya.
Mungkin aku bukanlah seseorang yang ahli Bermain - main dalam penantian.
Tapi aku tahu, untuk memenangkannya kita perlu bersabar.
Meskipun selama Prosesnya, kita akan menemukan Jalan - jalan yang berliku dan tidak sesuai dengan harapan.
Namun, itu adalah cara waktu mengujiku, Memang seperti itu kan?
Jika Ingin naik kelas , harus ada ujian yang mungkin Melelahkan.
Ingin menjadi pintar, harus banyak - banyak belajar.
Ingin bisa berjalan, harus banyak - banyak terjatuh.
Untukkmu seseorang yang pernah senada dalam satu janji
akan ada massanya aku berhenti menggilai, dan tak terkulai dalam Luka.
Ketika Hari itu tiba, jika namamu kutasbihkan, aku akan biasa - biasa saja.