Archive for September 2019

rayi : "pelan - pelan jalannya ya, iya, naik tangga , terus, terus, ke kiri, sar, iya naik lagi"
sara : " masih jauh gak"?
rayi : "udah di depan mu, sar, langkah maju lagi ."
sara : " aduh kenapa pake tutup mata ,sih, nggak keliatan tau."
rayi: " iya biar surprize, awas nggak boleh ngintip!"
sara: " oke....oke.... awas ya kalau kamu  aneh- aneh."
rayi :" udah sar, udah sampai, berdiri tegak ya, buka kainnya dalam hitungan ke tiga."
rayi:"satuu"
sara:"duaa"
rayi :"tiga"
sara :"tiga"
sara:"rayii."
rayi:"iya sar?."

aku siap, aku siap jika dia menolakku, yang terjadi justru sebaliknya.

sara:"sepupumuu."

kakiku lemah, organ-organ didadaku rasanya seperti turun.

sara:"abangku pengen aku sama dia. dia ngedeketin abangku buat aku, rayy. dia udah ngincar aku lama."
sara:" rayy, orang di belakang dia banyak banget. aku takut kalau kamu sama aku lagi, kamu diapa-apain."

jika memang sara harusku lepas, ya maka jangan untuk orang yang bisa kulihat setiap hari, setiap bulan, setiap tahun. beri dia untuk orang yang tidak aku kenal. hingga membawanya ke tempat jauh yang tidak pernah aku jumpai.
 entahlah, situasi selalu berbalik. sara yang kemarin menjadi segalaku  kini berubah menjadi seseorang yang tidak aku kenali lagi. yang kemarin aku tidak kenali kini berubah menjadi segalaku. situasi selalu berbalik, lebih buruk atau lebih baik.



dalam buku tamu karya: Sdavinci




Menyerah Karena Diabaikan

Posted by : Putra Pradana 0 Comments

- Copyright © Long Life - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -