Archive for Agustus 2019
Seandainya ...
pada
tidurmu kau menemukan angin yang mengetuk jendela kamarmu perlahan
kumohon
jangan kau usir..😔😔
ia
hanya ingin tahu perihal kabarmu ,.....
ia juga ingin singgah sejenak melihat dirimu
setelah
itu ia berjanji....
ia
akan pergi....
bila
pada besok pagi
kamu
melihat angin yang meniupkan tirai jendela kamarmu....
ajaklah ia minum secangkir air hangat bersama mu....
untuk
merasakan kehangatan bersama....
ajak
lah ia bercakap mengenai dirimu,,,,,,sejujurnya..
ia
tak tahu begaimana cara meninggalkanmu.....
tidak kah kau tau...
angin
sering kali menyatakan sebuah isyarat sederhana.......
namun
,sering kali menampik untuk memahami maksudnya...
kau
acuhkan dirinya ketika ia melintas di depanmu....😥
sembari
memberimu tanda,,,
bahwa
ia selalu Merindu....
seandainya pada malam nanti
kau
masih menemukan angin di depan teras rumahmu...
tolong
jangan kau usir....
sebab
ia tak pandai melupakanmu...
sama
halnya seperrti diriku...😊😊😊😊😊😊
Tak Sanggup Lupa
Kepada Senja,
yang Pernah Aku Lalui , aku tak ingin melupakannya.....
karena itu ialah sebuah pengalaman.....
pengalaman yang akhirnya aku jadikan sebagai suatu pembelajaran hidup,,,,
hidup untuk IKHLAS
"IKHLAS MELEPASMU"
Darimu yang Membuat matahari Begitu Sejuk....
dialunan Melody Musik yang Begitu Merdu
dan Suasana Angin yang Begitu DERAS
Bagaikan Tepian pantai
saat Aku mulai terpana
saat itu pula aku Tersadar
bahwa semua itu ialah sementara
senja lah yang mengingatkan ku pada kebodohan ku
aku yang pada kenyataannya terlalu Mencintai mu
sedangkan kamu , ialah orang yang tidak memperdulikan hal itu...
aku tau sampai dimana aku ini
aku yang egois nya bagaikan senja sore yang sebentar...
aku yang pada akhirnya adalah seorang pengagum untukmu...
yang akhirnya kamu tidak perduli.....
tapi tak mengapa, aku senang...
karena walau bagaimanapun aku pernah hampir memilikimu
walau pada akhirnya aku tersingkir dihidupmu...
senja terimakasih ......
karena kehadiranmu dahulu aku bisa menjadi Peng-IKHLAS
orang yang sangat ikhlas sekarang mendengar dirimu bersama orang lain...
dan menemukan tempat baru untuk dapatkan suasana baru
senja terimakasih....
karena pada akhirnya aku menjadi iklas
untuk melupakanmu
karya : Putra Pradana
Iklhas
Mungkin bukan kamu yang berubah,
Atau mungkin aku yang berbalik arah
Euforia kita yang teramat manis diawal kisah, sesungguhnya
adalah permulaan yang salah.
Karena kita mengawali kisah di dalam kisah.
Karena bagaimanapun bertiga tetaplah salah.
Bahagia rasanya bisa menjadi sosok yang menghapus lukamu.
Menjadi seseorang yang memberikan pelukan dan menyeka hujan
pada pipi meronamu.
Dan aku tak menyangkal, momen itu adalah sebahagia –
sebahagianya aku rasakan kala itu.
Namun, sampai kapankah aku hanya menjadi bayangan?
Melihatmu masih saja menerima dia dalam hari – harimu.
Menyaksikanmu mendatangiku saat diberi pilu.
Itu benar – benar tak adil bagiku.
Di nomor duakan oleh seseorang yang selalu aku nomor
satukan.
Menyakitkan bukan?
Ohya, satu lagi.
Kisah kita tidak hanya melibatkan hatimu saja, tetapi hatiku
juga
Setelah apa yang telah aku perjuangkan untukmu, tolong hargailah itu
Aku tahu, kamu mencoba memberikan hatimu padaku
Tetapi sadarkah jika itu sama sekali tidak utuh untukku?
Mungkin aku tidak berubah
Aku hanya berhenti dan mulai berbalik arah.
Aku hanya lelah menjadi tempat singgah.
Karenanya mari kita berhenti sejenak,
Memikirkan kembali arah kita akan kemana.
Tangan kita menggenggam siapa,
Hati kita teruntuk yang mana.
Jika kamu paham arah hatiku,
Belum terlambat untuk memutuskan.
Belum jauh aku meninggalkan
MUNGKIN
aku tahu
perihnya ditinggalkan karena digantikan
aku tahu
sakitnya tak dianggap padahal selalu ada.
Aku mengerti,
kecewanya janji yang tidak ditepati.
aku tahu,
sedihnya dicintai separuh padahal aku mencintai dengan penuh.
Aku tahu,
usiknya cemburu tapi tak berhak sedikitpun.
aku tahu ,
cemasnya mengkhawatirkan tapi tidak berani mengatakan.
aku tahu, dan aku mengerti semua itu.
Maka maafkan aku,
jika hari ini aku begitu pemilih untuk menjatuhkan hati lagi.
aku bukannya tak mau,
hanya saja aku masih sedikit takut dikecewakan lagi oleh orang-orang yang kupercaya.
Penulis : Bhrian Khrisna
penulis Blog : Putra Pradana
Aku Tahu
pernahkah kau merasa bahwa kau tak hanya yang satu - satunya.
pernahkah kau benci pada diri sendiri karena bagimu dia adalah satu - satunya.
pernahkah kau mencoba berubah, untuk perubahan yang tak kunjung ada dalam benaknya.
kalau aku;pernah,
aku tak menyangka, apa yang sudah aku usahakan untuk mengubah hal itu, ternyata kau juga melakukannya.
ternyata selama ini aku bukanlah satu - satunya.
aku adalah satu diantara sekian banyak tempat singgah yang coba kau pertahankan.
pengisi waktu ketika cintamu pergi dan kau kesepian seorang diri.
entah ketika saat itu kau sedang bosan
entah ketika kau rindu untuk digembirakan.
namun yang jelas, aku adalah salah satu dari orang yang kau cari untuk membunuh rasa bosan.
kata yang pernah kau ucapkan padaku malam itu,
ternyata kau mengucapkannya juga ditempat lain.
rasa rindu yang kau utarakan kepadaku pagi itu,
ternyata kau utarakan juga pada sosok lain.
tempat yang pertama kau datangi bersamaku itu,
ternyata kau mengaku bahwa kau tahu tempat itu bukan dari aku; kepada orang lain.
aku tak ingin terlalu menyangga
aku tak ingin terlalu menyalahkanmu
mungkin ini adalah akibat dari aku yang tidak terlalu memperhatikanmu.
atau mungkin ini adalah akibat dari kamu yang terlalu ingin diperhatikan.
tapi jika aku adalah salah satu dari banyaknya tempat singgahmu
mungkin jika kehilangan aku, kau takkan pernah tahu. (Bhrian Khrisna)