rayi : "pelan - pelan jalannya ya, iya, naik tangga , terus, terus, ke kiri, sar, iya naik lagi"
sara : " masih jauh gak"?
rayi : "udah di depan mu, sar, langkah maju lagi ."
sara : " aduh kenapa pake tutup mata ,sih, nggak keliatan tau."
rayi: " iya biar surprize, awas nggak boleh ngintip!"
sara: " oke....oke.... awas ya kalau kamu  aneh- aneh."
rayi :" udah sar, udah sampai, berdiri tegak ya, buka kainnya dalam hitungan ke tiga."
rayi:"satuu"
sara:"duaa"
rayi :"tiga"
sara :"tiga"
sara:"rayii."
rayi:"iya sar?."

aku siap, aku siap jika dia menolakku, yang terjadi justru sebaliknya.

sara:"sepupumuu."

kakiku lemah, organ-organ didadaku rasanya seperti turun.

sara:"abangku pengen aku sama dia. dia ngedeketin abangku buat aku, rayy. dia udah ngincar aku lama."
sara:" rayy, orang di belakang dia banyak banget. aku takut kalau kamu sama aku lagi, kamu diapa-apain."

jika memang sara harusku lepas, ya maka jangan untuk orang yang bisa kulihat setiap hari, setiap bulan, setiap tahun. beri dia untuk orang yang tidak aku kenal. hingga membawanya ke tempat jauh yang tidak pernah aku jumpai.
 entahlah, situasi selalu berbalik. sara yang kemarin menjadi segalaku  kini berubah menjadi seseorang yang tidak aku kenali lagi. yang kemarin aku tidak kenali kini berubah menjadi segalaku. situasi selalu berbalik, lebih buruk atau lebih baik.



dalam buku tamu karya: Sdavinci




Menyerah Karena Diabaikan

Posted by : Putra Pradana 0 Comments






Seandainya ...
pada tidurmu kau menemukan angin yang mengetuk jendela kamarmu perlahan
kumohon jangan kau usir..😔😔
ia hanya ingin tahu perihal kabarmu ,.....

ia juga ingin singgah sejenak melihat dirimu
setelah itu ia berjanji....
ia akan pergi....
bila pada besok pagi
kamu melihat angin yang meniupkan tirai jendela kamarmu....

ajaklah ia minum secangkir air hangat bersama mu....
untuk merasakan kehangatan bersama....
ajak lah ia bercakap mengenai dirimu,,,,,,sejujurnya..
ia tak tahu begaimana cara meninggalkanmu.....

tidak kah kau tau...
angin sering kali menyatakan sebuah isyarat sederhana.......
namun ,sering kali menampik untuk memahami maksudnya...
kau acuhkan dirinya ketika ia melintas di depanmu....😥
sembari memberimu tanda,,,
bahwa ia selalu Merindu....

seandainya pada malam nanti
kau masih menemukan angin di depan teras rumahmu...
tolong jangan kau usir....
sebab ia tak pandai melupakanmu...
sama halnya seperrti diriku...😊😊😊😊😊😊


Tak Sanggup Lupa

Posted by : Putra Pradana 0 Comments







Kepada Senja, 

yang Pernah Aku Lalui , aku tak ingin melupakannya.....

karena itu ialah sebuah pengalaman.....

pengalaman yang akhirnya aku jadikan sebagai suatu pembelajaran hidup,,,,

hidup untuk IKHLAS

"IKHLAS MELEPASMU"


Darimu yang Membuat matahari Begitu Sejuk....

dialunan Melody Musik yang Begitu Merdu

dan Suasana Angin yang Begitu DERAS 

Bagaikan Tepian pantai



saat Aku mulai terpana 

saat itu pula aku Tersadar 

bahwa semua itu ialah sementara


senja lah yang mengingatkan ku pada kebodohan ku

aku yang pada kenyataannya terlalu Mencintai mu

sedangkan kamu , ialah orang yang tidak memperdulikan hal itu...


aku tau sampai dimana aku ini

aku yang egois nya bagaikan senja sore yang sebentar...

aku yang pada akhirnya adalah seorang pengagum untukmu...

yang akhirnya kamu tidak perduli.....




tapi tak mengapa, aku senang...

karena walau bagaimanapun aku pernah hampir memilikimu

walau pada akhirnya aku tersingkir dihidupmu...


senja terimakasih ......

karena kehadiranmu dahulu aku bisa menjadi Peng-IKHLAS 

orang yang sangat ikhlas sekarang mendengar dirimu bersama orang lain...

dan menemukan tempat baru untuk dapatkan suasana baru



senja terimakasih....

karena pada akhirnya aku menjadi iklas

untuk melupakanmu












karya : Putra Pradana


Iklhas

Posted by : Putra Pradana 0 Comments




Mungkin bukan kamu yang berubah,
Atau mungkin aku yang berbalik arah
Euforia kita yang teramat manis diawal kisah, sesungguhnya adalah permulaan yang salah.
Karena kita mengawali kisah di dalam kisah.

Karena bagaimanapun bertiga tetaplah salah.
Bahagia rasanya bisa menjadi sosok yang menghapus lukamu.
Menjadi seseorang yang memberikan pelukan dan menyeka hujan pada pipi meronamu.
Dan aku tak menyangkal, momen itu adalah sebahagia – sebahagianya aku rasakan kala itu.

Namun, sampai kapankah aku hanya menjadi bayangan?
Melihatmu masih saja menerima dia dalam hari – harimu.
Menyaksikanmu mendatangiku saat diberi pilu.
Itu benar – benar tak adil bagiku.
Di nomor duakan oleh seseorang yang selalu aku nomor satukan.
Menyakitkan bukan?

Ohya, satu lagi.
Kisah kita tidak hanya melibatkan hatimu saja, tetapi hatiku juga
Setelah apa yang telah aku perjuangkan untukmu, tolong  hargailah itu
Aku tahu, kamu mencoba memberikan hatimu padaku
Tetapi sadarkah jika itu sama sekali tidak utuh untukku?

Mungkin aku tidak berubah
Aku hanya berhenti dan mulai berbalik arah.
Aku hanya lelah menjadi tempat singgah.
Karenanya mari kita berhenti sejenak,
Memikirkan kembali arah kita akan kemana.
Tangan kita menggenggam siapa,
Hati kita teruntuk yang mana.
Jika kamu paham arah hatiku,
Belum terlambat untuk memutuskan.
Belum jauh aku meninggalkan

MUNGKIN

Posted by : Putra Pradana 0 Comments






aku tahu
perihnya ditinggalkan karena digantikan
aku tahu
sakitnya tak dianggap padahal selalu ada.

Aku mengerti,
kecewanya janji yang tidak ditepati.
aku tahu,
sedihnya dicintai separuh padahal aku mencintai dengan penuh.
Aku tahu,
usiknya cemburu tapi tak berhak sedikitpun.

aku tahu ,
cemasnya mengkhawatirkan tapi tidak berani mengatakan.
aku tahu, dan aku mengerti semua itu.

Maka maafkan aku,
jika hari ini aku begitu pemilih untuk menjatuhkan hati lagi.
aku bukannya tak mau,
hanya saja aku masih sedikit takut dikecewakan lagi oleh orang-orang yang kupercaya.








Penulis          : Bhrian Khrisna
penulis Blog : Putra Pradana

Aku Tahu

Posted by : Putra Pradana 0 Comments




pernahkah kau merasa bahwa kau tak hanya yang satu - satunya.
pernahkah kau benci pada diri sendiri karena bagimu dia adalah satu -  satunya.
pernahkah kau mencoba berubah, untuk perubahan yang tak kunjung ada dalam benaknya.
kalau aku;pernah,

aku tak menyangka, apa yang sudah aku usahakan untuk mengubah hal itu, ternyata kau juga melakukannya.
ternyata selama ini aku bukanlah satu - satunya.
aku adalah satu diantara sekian banyak tempat singgah yang coba kau pertahankan.
pengisi waktu ketika cintamu pergi dan kau kesepian seorang diri.

entah ketika saat itu kau sedang bosan
entah ketika kau rindu untuk digembirakan.
namun yang jelas, aku adalah salah satu dari orang yang kau cari untuk membunuh rasa bosan.

kata yang pernah kau ucapkan padaku malam itu,
ternyata kau mengucapkannya juga ditempat lain.
rasa rindu yang kau utarakan kepadaku pagi  itu,
ternyata kau utarakan juga pada sosok lain.
tempat yang pertama kau datangi bersamaku itu,
ternyata kau mengaku bahwa kau tahu tempat itu bukan dari aku; kepada orang lain.

aku tak ingin terlalu menyangga
aku tak ingin terlalu menyalahkanmu
mungkin ini adalah akibat dari aku yang tidak terlalu memperhatikanmu.
atau mungkin ini adalah akibat dari kamu yang terlalu ingin diperhatikan.
tapi jika aku adalah salah satu dari banyaknya tempat singgahmu
mungkin jika kehilangan aku, kau takkan pernah tahu.   (Bhrian Khrisna)

Satu Dari Banyak

Posted by : Putra Pradana 4 Comments






Seperti yang telah aku ceritakan pada bagian sebelumnya
Teramat banyak yang memengaruhi terciptanya sebuah rindu.
Entah itu jarak, Kehilangan, kepergian atau ketertinggalan.
Hal - hal tersebut mencetus kelahiran sebuah rindu.
Namun, pada kenyataan hubunganku denganmu
aku mengalami fase dimanya aku ditinggal olehmu tanpa sebab.
Membuat rasa hangat yang dahulu begitu nikmat berganti dengan sebuah rindu yang teramat dingin

Diam tanpa satu pun ucap.
Waktuku kini dikendalikan oleh rasa rindu apalagi saat malam datang.
Rindupun telak menikamku habis - habisan.
Kadang aku heran,
Saat lelah datang rindu sering kali tidak mengerti.
Ia senang berkediaman dengan diriku
Membuat mataku sulit memejam
Membuat logika dan pikiranku menjadi berantakan.

Bila sudah demikian,
Apa yang begitu indah dari sebuah kata rindu kalau bukan menikmati kesendirian?
Merayakan sepi pada kehampaan masing - masing.
Saling memeluk diri pada keheningan rindu yang begitu bising
Saling memenjarakan harapan, saling memenjarakan harapan untuk bertemu
menikmati air mata sebagai satu - satunya hidangan wajib kala kita merindu.

kadang aku bepikir ingin membunuh rasa rindu ini.
Tapi, saat aku mencoba menikamnya semakin hatiku merasa tertusuk pisau yang kutancapkan sendiri.
Disaat aku ingin menjaga jarak dengan rindu, rindu malah semakin kurasa dekat.
Atau rindu sudah benar - benar melekat pada hati dan pikiran ini?
jikalau memang sudah melekat, begitu cepatkah ia bertempat pada hati ini.
Atau ini adalah sebuah kado dari keterpisahan kita yang tidak beralasan?

Kalau benar ini adalah kado, kapan aku menerimanya ?
mengapa aku memilih ia saat semuanya sudah berakhir?
bukankah saat kamu pergi, tidak ada satu pun pemberian yang kamu tinggalkan?
Rindu itu pemaksa yang tidak bisa ditolak.
ia seperti tuan, dan aku selayak budak yang harus menuruti semua keinginannya.
Aku tidak akan sanggup mengutarakan kata menolak.
Sekalipun hal - hal yang dilakukan bertolak belakang dalam segi rasional.

walau terkadang diriku terlihat sangat kuat.
namun pada rindu diriku bisa saja lemah dan terikat.
membelenggu diriku sendiri oleh rindu yang kuciptakan sendiri.
lalu yang aku temukan ialah keterpaksaan - keterpaksaan yang berusaha untuk kunikmati.
diriku menolak, namun hatiku tidak bisa berbuat banyak.

dirimu adalah rumah, tempat rasaku berkediaman.
namun saat kita saling diam, terpaku oleh jarak, terbunuh oleh kepergian,terpenjara pada kehampaan dan mendapati kehilangan.
rindu akan berkediaman dan bermukim pada hati kita yang tidak lagi aman

Kado yang Terpaksa Diterima

Posted by : Putra Pradana 0 Comments

- Copyright © Long Life - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -